
Written by dr. Nadia Suhendra, MSc.
Kalian pernah dengar gak sih, tren “Back to Basic Skincare Routine” atau lebih dikenal dengan “Basic Skincare”? Di era internet seperti sekarang ini, banyak sekali informasi yang mudah kita dapatkan mengenai teknik perawatan wajah dan review produk skincare. Sayangnya, dengan begitu banyaknya konten dan opini awam yang berbeda-beda, definisi basic skincare juga menjadi simpang siur,berbeda-beda tergantung siapa yang menjelaskan dan bagaimana kondisi serta jenis kulitnya.
Jangan salah mengartikan, ya! Basic skincare tidak berarti dengan produk dan urutan ini saja sudah cukup dan kulit akan glowing selamanya dan bebas dari segala masalah. Kondisi kulit selalu ditentukan oleh banyak faktor termasuk lingkungan dan pola hidup. Jadi, basic skincare yang dimaksud adalah hal-hal dasar yang kamu harus perhatikan sebelum menggunakan produk-produk bersifat suportif. Pada akhirnya, kamu tetap harus memperhatikan apa kondisi kulit kamu yang membutuhkan perhatian dan produk tambahan misalnya seperti hiperpigmentasi, jerawat, keriput, dan lain lain.
Ada 3 bagian utama dan terpenting pada setiap basic skincare routine yaitu :
- Cleansing
Proses pembersihan wajah adalah tahap awal untuk memulai skincare routine karena penyerapan produk adalah melalui pori pori di permukaan kulit kita. Paparan debu, polusi, penumpukan minyak serta sel-sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori kulit kita. Maka cleansing perlu dilakukansecara rutin dengan menggunakan produk gentle sekaligus efektif dalam mengangkat semua kotoran tersebut tanpa merusak lapisan skin barrier. Kriterianya secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Non-SLS/SLES. Tidak menggunakan kandungan surfaktan yang membuat kulit menjadi kering, kencang, dan dehidrasi.
- pH= 5.0-6.0 seperti keadaan seimbang kulit kita.
- Memiliki kandungan bersifat soothingdan hydrating.
- Menghindari produk yang mengandung fragrance, essential oils, simple alcohol & paraben
Rekomendasi: HALE Honey I Dew, Gel Cleanser
- Moisturizing
Menggunakan produk pelembap yang tepat untuk kulit seringkali menjadi kendala bagi banyak orang. Asumsi bahwa moisturizer bisa mengakibatkan kulit jadi terlalu berminyak, menyumbat pori pori dan menyebabkan jerawat membuat proses pelembapan kulit kurang diperhatikan, bahkan seringkali dilewati. Padahal proses moisturizing seharusnya menjadi prioritas karena tahap inilah yang berperan besar dalam menjaga skin barrier kita tetap sehat agar kulit kita tidak mengalami dehidrasi, peningkatan sensitivitas, serta mudah mengalami iritasi dan jerawat. Solusi yang tepat adalah mencari moisturizer dengan kandungan aktif dan formulasi yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit. Kriterianya secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Memiliki sifat emolien, humektan, dan oklusif.
- Kandungan emolien misalnya dimethicone, gum, capric/caprylic triglyceride, olive oil,dan lain lain.
- Kandungan humektan misanya glycerin, lactamide MEA, propylene & butylene glycol, dan lain lain.
- Kandungan oklusif misalnya shea butter, lanolin, dan lain lain.
- Protecting
Penggunan sunscreen atau tabir surya berperan sangat penting dalam skincare routine karena paparan sinar UV dapat merusak sel-sel lapisan kulit kita dengan sangat cepat dan jika dibiarkan, hal ini tak hanya merugikan secara estetik yaitu mempercepat proses penuaan kulit; photoaging, tapi juga bisa menyebabkan kanker kulit. Banyak dari kita menggunakan berbagai macam produk skincare namun melewati tahap sun protection, sehingga produk yang kita aplikasikan nampak tidak bekerja dengan maksimal atau tidak memberikan hasil yang kita harapkan. Menggunakan sunscreen bukan sekedar untuk mencegah sunburn yang disebabkan oleh sinar UVB (ketika matahari terik), tapi juga kerusakan sel-sel kulit serta pembentukan radikal bebas akibat paparan sinar UVA. Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak menggunakan sunscreen ketika cuaca tampak mendung, padahal matahari tetap bersinar di balik awan dan sinar UVA tetap memancar. Kriteria sunscreen secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Sun Protection Factor (SPF) Minimum 30. SPF 30 artinya sunscreen akan memfilter 97% paparan sinar UVB agar tidak menyebabkan kulit kita ‘terbakar’ atau sunburn. Angka SPF yang lebih tinggi tidak berarti akan memberikan proteksi ganda, karena kunci pemakaian sunscreen adalah mengaplikasikan ulang paling tidak setiap 2-3 jam.
- Protection Against UVA (PA) adalah faktor yang menentukan bahwa suatu produk tabir surya memiliki proteksi terhadap sinar UVA atau tidak. Ada 3 level proteksi yaitu:
- (+) proteksi rendah
- (++) proteksi sedang / standar
- (+++) proteksi tinggi
- Broad Spectrum Sunscreen artinya produk tabir surya atau sunscreen tersebut dapat menjaga kulit kita dari kerusakan akibat paparan semua jenis sinar UV yang dapat mencapai kulit manusia yaitu UVA dan UVB.