
Written by dr. Nadia Suhendra, MSc.
Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita yang berperan sebagai pelindung dan membatasi tubuh kita dengan lingkungan eksternal. Secara garis besar, organ ini terbagi menjadi 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis dan subcutaneous. Artikel ini akan membahas mengenai stratum corneum yang merupakan lapisan pertama pada epidermis. Stratum corneum yang biasa dikenal dengan istilah skin barrier memiliki struktur menyerupai brick dan mortar dan fungsi utamanya yaitu menjaga kadar air di dalam tubuh agar kita tidak mengalami dehidrasi.
Selain mengontrol kadar air, skin barrier juga berperan dalam melawan partikel asing yang berbahaya seperti bakteri, virus, polusi dan radikal bebas agar tidak masuk ke dalam tubuh. Skin barrier bersifat permeabilitas selektif. Artinya, skin barrier memiliki kemampuan untuk ‘memilih’ dan ‘menentukan’ partikel yang dapat diserap oleh pori pori. Sifat inilah yang berguna ketika kita mengaplikasikan produk skincare pada kulit kita.
Apa yang dimaksud dengan struktur brick & mortar pada skin barrier?
Istilah brick mengacu pada struktur lapisan sel sel skin barrier yang tersusun menyerupai batu bata pada dinding. Kandungan utama di dalam sel sel ini disebut natural moisturizing factor (NMF) dan memiliki kemampuan besar untuk mengikat partikel air (humektan alami).
Untuk merekatkan susunan batu bata agar menjadi tembok yang kokoh, tentunya dibutuhkan campuran semen (mortar) sebagai perekat, begitu juga dengan sel-sel kulit pada skin barrier kita. Lipid adalah komponen utama yang mengisi ruang di antara sel-sel skin barrier. Lipid bertugas untuk mengatur penyerapan serta pergerakan cairan di dalam kulit, selain itu lipid juga berperan sebagai barrier agar mikroorganisme tidak menyerang masuk.
Ciri-Ciri Skin Barrier Sehat
- Proses pengelupasan sel kulit mati terjadi alami tanpa meninggalkan sisa (patchy)
- Permukaan kulit halus
- Skin complexion cerah dan skin tone merata
- Kulit terasa elastis dan tidak muncul garis halus akibat pergerakan wajah
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
- Wajah terasa kering dan ‘kencang’ tapi juga memproduksi banyak minyak
- Kulit kering mengelupas terutama di area sekitar hidung, mulut, dan pipi
- Tampak kusam dan skin tone tidak rata
- Mudah iritasi dan berjerawat
- Lingkar hitam bawah mata tampak lebih kontras
- Garis kerut halus nampak lebih nyata, seperti ‘bersisik’
Menjaga Skin Barrier Agar Tetap Sehat
- Menghindari produk pembersih wajah yang mengandung surfaktan SLS/SLES, ALS/ALES
- Menggunakan moisturizer bersifat humektan dan/atau oklusif secara rutin
- Mengaplikasikan sunscreen secara rutin terutama ketika beraktivitas outdoor
- Menjaga pola hidup dan makanan yang sehat
- Banyak minum air mineral terutama bagi para peminum kopi dan teh (kafein). Untuk setiap 1 gelas minuman mengandung kafein, harus dikompensasi dengan 2 gelas air mineral.
____
Sumber & Bahan Bacaan Lanjutan:
- Elias P. M. (2008). Skin barrier function. Current allergy and asthma reports, 8(4), 299–305. https://doi.org/10.1007/s11882-008-0048-0
- Rosso, J. D., Zeichner, J., Alexis, A., Cohen, D., & Berson, D. (2016). Understanding the Epidermal Barrier in Healthy and Compromised Skin: Clinically Relevant Information for the Dermatology Practitioner: Proceedings of an Expert Panel Roundtable Meeting. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 9(4 Suppl 1), S2–S8.
- Natsuga K. (2014). Epidermal barriers. Cold Spring Harbor perspectives in medicine, 4(4), a018218. https://doi.org/10.1101/cshperspect.a018218