
Written by dr. Nadia Suhendra, MSc.
“Kulit saya dulu baik baik saja, tidak pakai produk apapun juga tidak berjerawat. Tapi semenjak pakai skincare malah jerawatan.”
“Saya selama ini tidak pernah berjerawat, kok tiba tiba sekarang berjerawat ya?”
Hingga saat ini tidak ada orang yang imun terhadap jerawat. Kondisi yang disebabkan oleh bakteri Cutibacterium acnes ini adalah salah satu permasalahan kulit yang paling umum dan dapat terjadi pada siapapun, dan pada usia berapapun. Hanya karena kulit tidak pernah berjerawat sebelumnya, tak berarti kulit tidak membutuhkan perawatan.
Kulit yang kurang dirawat dengan baik, cepat atau lambat pasti akan muncul masalah. Walaupun seringkali jerawat dikaitkan dengan masa puber dan kulit berminyak, kedua hal ini tidak berarti hanya remaja dan orang pemilik jenis kulit berminyak saja yang dapat berjerawat. Jenis kulit apapun bisa mengalami penyumbatan pori pori dan banyak sekali faktor penyebab lainnya.
Penyebab Utama Jerawat : Pori Pori Tersumbat
Pori-pori yang tersumbat adalah akar dari permasalahan jerawat. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan penyumbatan ini antara lain:
- Bakteri
- Produksi minyak alami kulit (sebum) yang berlebihan
- Penumpukan sel-sel kulit mati
- Hormon
- Ingrown Hair
- Rusaknya skin barrier
Faktor faktor diatas berkaitan erat dengan pola rutinitas skincare yang kita lakukan seperti misalnya proses cleansing yang tidak efektif, tidak melakukan eksfoliasi kulit, dan kurang merawat skin barrier. Selain itu pola hidup dan higienitas yang tidak sehat juga berhubungan erat dengan tingkat keparahan jerawat.
Jerawat Inflamasi dan Non-Inflamasi
Jerawat terbagi menjadi 2 kategori yaitu inflamasi (terjadi peradangan) dan non-inflamasi (pori pori tersumbat tanpa peradangan). Kedua kategori ini memiliki sub-kategorinya masing masing.
- Non-Inflamasi
Jenis jerawat ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti comedones dan zit, dan sering juga dengan istilah awam disebut bruntusan. Istilah bruntusan mengacu pada tekstur kulit yang terasa bumpy, berukuran kecil dan biasanya menyebar di permukaan kulit wajah. Jerawat ini tergolong cukup mudah diatasi, karena belum sampai melibatkan infeksi bakteri. Faktor-faktor penyebab komedo antara lain:
- Proses cleansing yang tidak tuntas dan efektif
- Penumpukan sel kulit mati dan tidak melakukan eksfoliasi
- Penggunaan make-up berlebihan
- Kulit dengan skin barrier yang dehidrasi
- Komedo Tertutup (Closed Comedones/Whiteheads)
- Pori pori yang tersumbat oleh minyak dan lapisan kulit mati
- Permukaan pori pori tertutup
- Terlihat tekstur bumpy denganwarna putih di bawah kulit
- Komedo Terbuka (Open Comedones/Blackheads)
- Pori pori yang tersumbat oleh minyak dan lapisan kulit mati
- Permukaan pori pori terbuka
- Terjadi oksidasi pada ‘isi komedo’ menyebabkan perubahan warna
- Terlihat tekstur bumpy denganwarna coklat kehitaman di permukaan kulit
- Komedo Tertutup (Closed Comedones/Whiteheads)
2. Inflamasi
Salah satu karakter utama jerawat ini adalah berwarna kemerahan, terjadi peradangan/pembengkakan, dan ada rasa sakit/nyeri ketika disentuh atau diberi sedikit tekanan. Peradangan ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Jerawat inflamasi bisa terjadi secara langsung, atau merupakan akibat dari jerawat non-inflamasi yang dibiarkan.
- Papule
- Terjadi pembengkakan yang menyebabkan dinding di sekitar pori pori rusak.
- Terlihat seperti komedo tertutup tapi kulit disekitar permukaan pori pori berwarna merah muda atau merah
- Terasa keras dan sakit jika ditekan
- Pustule
- Tampak seperti jerawat papular, atau kadang seperti komedo tertutup namun berisi pus atau ‘nanah’
- Permukaan kulit pori pori berwarna kuning atau kehijauan
- Nodule
- Tampak seperti jerawat papule tapi berukuran lebih besar dan terdapat pada lapisan kulit yang lebih dalam
- Biasanya dampak dari jerawat papule yang tidak diobati hingga tuntas, atau kebiasaan buruk memecahkan jerawat sehingga bakteri menyebar dibawah kulit
- Membutuhkan waktu yang lebih lama hingga sembuh total
- Cystic
- Ciri ciri fisik seperti percampuran antara jerawat nodule dan pustule
- Terdapat di lapisan kulit yang dalam dan berukuran besar
- Tampilan dalam kulit seperti kantung berisi nanah
- Tampilan pada permukaan kulit berwarna merah, keras dan terjadi peradangan
Jenis-jenis jerawat di atas memiliki cara penanganan yang berbeda-beda. Ada yang dalam waktu singkat dapat disembuhkan dengan mengoreksi skincare routine dan menambahkan obat jerawat over the counter (OTC) atau dapat dengan mudah dibeli di apotik. Selain itu ada pula yang memerlukan bantuan obat minum dengan resep dokter spesialis kulit (SpKK) di klinik atau rumah sakit.
- Tingkat keparahan: ringan, bisa disembuhkan dengan mengoreksi skincare routine dan obat OTC.
- Komedo Tertutup (Closed Comedones/Whiteheads)
- Komedo Terbuka (Open Comedones/Blackheads)
2. Tingkat keparahan: sedang, bisa disembuhkan dengan mengoreksi skincare routine dan obat OTC, tapi jika berjumlah banyak lebih dianjurkan untuk mengunjungi dokter spesialis kulit agar jerawat cepat sembuh dan tidak bertambah parah.
- Jerawat Papule
- Jerawat Pustule
3. Tingkat keparahan: berat, jauh lebih kompleks dan memiliki resiko tinggi scarring atau meninggalkan bekas permanen jika tidak cepat diobati oleh dokter kulit. Mengkoreksi skincare routine dan penggunaan obat OTC lebih bersifat supporting bukan penyembuhan total.
- Jerawat Nodule
- Jerawat Cystic
Apapun jenis jerawat yang kamu alami, perawatan kulit tetap harus dilakukan dengan baik dan benar. Hindari produk yang tidak cocok di kulitmu, bukan menghindari skincare routine secara keseluruhan. Kesalahan yang banyak terjadi adalah stop menggunakanproduk skincare sama sekali.
Ingat, jerawat adalah sakit kulitapalagi kalau sudah melibatkan infeksi bakteri. Mendiamkannya dan menunggu jerawat sembuh sendiri hanya akan meningkatkan resiko terjadinya bekas jerawat permanen, jerawat menyebar serta bertambah parah.